Pada Selasa, 15 Oktober 2024, Dekan Fakultas Vokasi Universitas Madani Indonesia (UMINA), Nevy Norma Renityas, S.St., M.Kes., memimpin pengenalan Fakultas Vokasi kepada ratusan mahasiswa baru dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Acara yang diselenggarakan secara hybrid—menggabungkan format daring dan luring—ini bertujuan memperkenalkan mahasiswa baru kepada program pendidikan dan nilai-nilai inti yang ada di Fakultas Vokasi UMINA.
Dalam acara tersebut, Dekan Nevy menjelaskan mengenai profil lulusan Diploma III Kebidanan yang diharapkan dari Fakultas Vokasi UMINA. Lulusan Diploma III Kebidanan dipersiapkan untuk memiliki berbagai keterampilan dan kompetensi yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan yang profesional, holistik, dan beretika. Berikut ini beberapa profil yang diharapkan dari Ahli Madya Kebidanan UMINA:
1. Ahli Madya Kebidanan
Lulusan Ahli Madya Kebidanan diharapkan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan dedikasi tinggi dan moral yang berdasarkan pada ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai ini harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari serta dalam pelaksanaan tugas mereka sebagai tenaga kebidanan.
2. Pemberi Asuhan Kebidanan (Care Provider)
Seorang Ahli Madya Kebidanan harus memiliki kepercayaan diri yang kuat dan mampu memberikan asuhan kebidanan yang efektif, aman, dan holistik. Mereka diharapkan mampu bekerja mandiri, berkolaborasi dengan tim medis lain, serta melakukan rujukan sesuai dengan standar kebidanan. Semua ini dilakukan dengan mengedepankan kode etik profesi serta memperhatikan budaya setempat.
3. Penggerak Masyarakat (Community Leader)
Lulusan juga harus memiliki kemampuan menjadi pemimpin informal di masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Mereka diharapkan dapat menggerakkan perubahan melalui kemitraan dengan masyarakat dan pemberdayaan mereka untuk meningkatkan kesehatan, terutama dalam aspek kebidanan.
4. Komunikator (Communicator)
Ahli Madya Kebidanan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk memberikan edukasi, konseling, dan penyuluhan kebidanan kepada individu, keluarga, serta masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara efisien dan efektif.
5. Pengambil Keputusan (Decision Maker)
Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu kompetensi utama seorang Ahli Madya Kebidanan. Mereka diharapkan mampu mengambil keputusan klinis yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan dengan tetap menjunjung prinsip kemitraan serta tanggung jawab yang tinggi.
6. Manager
Ahli Madya Kebidanan diharapkan memiliki kemampuan manajerial dalam mengembangkan pelayanan kesehatan dasar, khususnya pelayanan kebidanan. Mereka harus dapat bekerja dalam tim serta melibatkan masyarakat atau klien dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Dengan profil lulusan yang komprehensif ini, Fakultas Vokasi UMINA, di bawah pimpinan Dekan Nevy Norma Renityas, menargetkan untuk mencetak tenaga kebidanan yang profesional, etis, dan berdaya saing tinggi. Harapannya, lulusan ini dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Acara PKKMB ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk memahami visi, misi, serta tanggung jawab mereka di masa mendatang sebagai tenaga kesehatan yang kompeten.