Pada acara PKKM Universitas Madani Indonesia tahun ajaran 2024/2025 yang diselenggarakan pada Senin, 14 Oktober 2024, Drs. Arif Fuadi, MH, MM, selaku Sekretaris Universitas Madani Indonesia (UMINA), menyampaikan pentingnya peran mahasiswa dalam mencetak generasi unggul yang berlandaskan nilai-nilai Islam Rahmatal lil Alamin. Mahasiswa, sebagai pemuda terpelajar, memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong kemajuan bangsa melalui pengetahuan dan karakter yang kuat, yang mampu membawa manfaat bagi seluruh alam.
1. Idealisasi Peran Strategis Mahasiswa
Kesadaran kebangsaan, sebagaimana diuraikan oleh Drs. Arif Fuadi, tidak muncul begitu saja, melainkan tumbuh melalui proses yang berkesinambungan. Sejarah mencatat bahwa pemuda terpelajar, khususnya mahasiswa, selalu menjadi ujung tombak dalam membangun kesadaran kebangsaan yang kemudian menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.
Peran mahasiswa saat ini, menurut Fuadi, adalah melanjutkan tradisi ini dengan menjadi agen perubahan yang memimpin bangsa menuju kemajuan. Mereka harus berperan dalam membawa perubahan sosial dan politik, mengawal nilai-nilai keadilan, dan menjadi teladan dalam membangun karakter bangsa yang Islami dan inklusif.
2. Dinamika Peran Mahasiswa di Indonesia (Optimalisasi Kontribusi dan Hambatannya)
Dalam konteks Indonesia saat ini, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan yang menuntut optimalisasi kontribusi mereka. Namun, banyak juga hambatan yang sering kali membuat mereka gagal mencapai potensi maksimal.
Fuadi menjelaskan bahwa kesuksesan mahasiswa dapat dibagi menjadi tiga jenis:
- Kesuksesan pahit, di mana keberhasilan diraih dengan mengorbankan kebahagiaan orang lain.
- Kesuksesan beracun, ketika seseorang mencapai keberhasilan namun tidak mampu merasa bahagia dengan pencapaiannya.
- Kesuksesan bermakna, di mana keberhasilan tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi individu itu sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya dan masyarakat luas.
Mahasiswa harus menargetkan kesuksesan bermakna, yaitu kesuksesan yang membawa manfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi bangsa dan kemanusiaan secara luas. Ini adalah peran penting mahasiswa dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan beradab.
3. Kunci Bertahan Hidup di Era Global
Fuadi juga menekankan bahwa untuk bertahan hidup dan berkontribusi secara maksimal di era global, mahasiswa harus memiliki:
- Cita-cita yang jelas (visi).
- Karakter yang kuat, yaitu kepribadian yang teguh dan kokoh dalam prinsip.
- Kreativitas yang tinggi untuk menciptakan inovasi.
- Kompetensi dalam bidang keilmuan tertentu, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sikap.
Mahasiswa yang mampu mengintegrasikan semua hal ini akan menjadi agen perubahan yang mampu bersaing di tingkat global sekaligus membawa manfaat bagi bangsa.
4. Mengintegrasikan Islam dan Keilmuan Barat
Dalam sambutannya, Fuadi menggarisbawahi pentingnya pemuda terpelajar untuk menawarkan solusi segar berdasarkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, yang berlandaskan Islam Rahmatal lil Alamin. Dengan memadukan ilmu Barat dengan nilai-nilai Islam, mahasiswa UMINA diharapkan mampu mengembangkan keilmuan yang bermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta.
Pemikiran keilmuan Barat seharusnya tidak ditolak secara mutlak, tetapi dijadikan instrumen untuk memperkuat peradaban yang Rahmatal lil Alamin. Fuadi menekankan bahwa mahasiswa UMINA, yang telah dibekali dengan nilai-nilai keislaman dan ilmu pengetahuan, harus mengintegrasikan keduanya untuk membangun peradaban yang berkeadilan, seimbang, dan bermanfaat bagi seluruh alam.
5. Peran Mahasiswa dalam Membangun Kehidupan Bermakna
Fuadi menutup pidatonya dengan menyoroti bahwa peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada pencapaian akademis, tetapi juga pada bagaimana mereka membangun kehidupan yang bermakna. Kehidupan bermakna diukur dari seberapa banyak manfaat yang diberikan kepada diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.
Mahasiswa UMINA diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang tidak hanya dirasakan oleh diri mereka sendiri, tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya, dengan menjadikan keilmuan mereka sebagai instrumen kebaikan yang membawa kemajuan bangsa.
Berikut powerpoint yang beliau sampaikan saat itu.