Blitar, 30 Juni 2025 — Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Madani Indonesia (UMINA) menyelenggarakan kegiatan kuliah umum bertema “Teknik Evaluasi Pembelajaran PJOK Berbasis Kompetensi”, yang digelar di kampus UMINA dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta praktisi pendidikan, baik secara luring maupun daring.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber istimewa dari Universitas Negeri Malang, yaitu Bapak Muhammad Iqbal Jauhar Hanim, S.Pd., M.Or., dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UMINA, Bapak Sumarno, M.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya penguatan kompetensi guru PJOK dalam mendesain evaluasi pembelajaran yang berorientasi pada potensi peserta didik menjadi aspek kunci dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
“Melalui kuliah umum ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, serta memperluas jejaring akademik lintas perguruan tinggi,” ujar Sumarno.
Dalam pemaparannya, Bapak Iqbal menekankan bahwa evaluasi pembelajaran PJOK berbasis kompetensi tidak hanya menilai hasil akhir (produk), tetapi juga memperhatikan proses keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
“Evaluasi itu seperti cermin—mungkin tidak selalu indah, tapi selalu jujur,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pembelajaran PJOK yang ideal memiliki karakter FUN (menyenangkan), BUSY (aktif), HOLISTIC (menyeluruh), dan FLEXIBLE (adaptif), guna mengembangkan tiga domain utama: psikomotorik, kognitif, dan afektif.
Bapak Iqbal memaparkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi dalam PJOK harus melibatkan peserta didik sebagai subjek aktif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pemahaman terhadap Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Tujuan Pembelajaran (TP) menjadi penting untuk menyusun evaluasi yang terstruktur dan bermakna.
Berbagai model penilaian seperti assessment as learning, for learning, dan of learning dijelaskan secara komprehensif, disertai dengan contoh implementasi dalam kegiatan PJOK.
Kuliah umum ini juga memperkenalkan beragam model pembelajaran PJOK berbasis kompetensi, antara lain:
-
Direct Instruction (Pembelajaran Langsung)
-
Cooperative Learning
-
Inquiry-Based Learning
-
Tactical Games Approach
-
Project-Based Learning
-
Sport Education
Setiap model dilengkapi dengan contoh aktivitas yang aplikatif untuk mendukung proses belajar yang menyenangkan sekaligus membentuk karakter dan keterampilan abad ke-21.
Rubrik dan Umpan Balik: Pilar Evaluasi Objektif
Bapak Iqbal menekankan pentingnya penggunaan rubrik penilaian untuk menjamin objektivitas dan transparansi dalam evaluasi. Guru PJOK juga diimbau untuk memberikan umpan balik konstruktif dan mendorong siswa untuk melakukan refleksi atas proses belajar mereka.
Penilaian dalam PJOK, lanjut beliau, harus mencakup:
-
Penilaian Proses: melalui observasi partisipasi, sikap, teknik, dan strategi siswa.
-
Penilaian Produk: mencakup hasil akhir seperti skor, waktu, jarak, atau kualitas gerakan.
Kegiatan ini mendapat respon antusias dari peserta yang terlibat aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Para mahasiswa dan praktisi pendidikan menyambut positif materi yang dinilai relevan dengan tantangan pendidikan jasmani saat ini.
Sebagai penutup, Bapak Iqbal menegaskan bahwa guru PJOK di era Kurikulum Merdeka bukan sekadar pengajar keterampilan fisik, tetapi juga fasilitator, motivator, dan evaluator dalam membentuk generasi yang sehat secara jasmani, emosional, dan sosial.
Melalui kegiatan ini, UMINA menegaskan komitmennya untuk membekali mahasiswa dengan wawasan teoretis dan praktis, guna menjawab kebutuhan pendidikan abad ke-21 serta menyiapkan tenaga pendidik yang profesional, adaptif, dan berintegritas tinggi.
